Senin, 22 Maret 2010

villa dempo

kawasan villa gunung dempo

Jumat, 12 Maret 2010

Hotel - Villa Gunung Gare VILLA EXT MTQ & GEDUNG SEMINAR

Hotel - Villa Gunung Gare
VILLA EXT MTQ & GEDUNG SEMINAR

GUNUNG GARE - KOTA PAGARALAM



lokasi terletak dikaki Gunung Dempo sekitar 7 Km dari pusat Kota Pagaralam, Dengan Pemandangan Hamparan
Perkebunan Teh yang sangat indah menjanjikan kesegaran, keramahan dan kenyamanan bagi anda
Booking & Reservasi
Telepon : ( 0730 ) 625057 FAX : ( 0737 ) 625067
Villa ext MTQ
terdiri dari 28 kamar (1 villa terdiri dari 3 kamar)
harga Rp. 600.000.- /Villa /Hari

Hotel Wisata
terdiri dari 16 Kamar standar
harga Rp. 200.000.- /Kamar /Hari

Hotel Dempo
terdiri dari 2 kamar suite room dan 8 kamar std
Harga
Kamar Suite Room Rp. 300.000 /Kamar /hari


Situs Resmi Pemerintah Kota Pagaralam
http://www.pagaralam.go.id/new Powered by Joomla! Generated: 12 March, 2010, 23:05
Kamar Standar Rp. 200.000 /Kamar /hari

Villa Wisata
Terdiri dari 6 Villa (1 Villa Terdiri dari 3 Kamar)
harga Rp. 200.000.- /Villa /Hari

Wisma / Mess
terdiri dari 5 kamar dengan daya tampung 100 org (satu kamar untuk 20 org)
harga Rp. 30.000.- / Org (satu mess minimal 10 org)


Gedung seminar
harga Rp 600.000.- / hari
fasilitas : sound system dan kursi 100 buah

Situs Resmi Pemerintah Kota Pagaralam
http://www.pagaralam.go.id/new Powered by Joomla! Generated: 12 March, 2010, 23:05

Aula ext MTQ
harga Rp 400.000.- / hari

disewakan :
1 bh Meja Setting Room
Rp. 2.000.- /buah /hari
2 bh Kursi Tambahan
Rp. 1.000.- /buah /hari
4 bh Organ Tunggal
Rp. 1.300.000.-

Semua harga belum termasuk PPN 10 % harga dapat berubah sewaktu-waktu
Situs Resmi Pemerintah Kota Pagaralam
http://www.pagaralam.go.id/new Powered by Joomla! Generated: 12 March, 2010, 23:05

Kamis, 04 Februari 2010

PETA KOTA PAGARALAM





 


Lokasi

Besemah merupakan akronim dari Bersih, Sejuk, dan Ramah. Kota ini berbatasan dengan Kabupaten Lahat di sebelah barat, timur, dan utara. Sedangkan sebelah selatannya berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Sakti yang masuk dalam wilayah Kabupaten Lahat. Terletak di kaki Gunung Dempo sehingga kota ini sangat kaya dengan obyek wisata. Selain itu di kota Pagar Alam juga terdapat banyak air terjun yang biasa disebut penduduk setempat curup, ada curup tujuh kenangan, curup embun, dan masih banyak lagi,





Selamat datang di Blog Asli Pagaralam




Selasa, 29 Desember 2009

Sejarah Kota Pagaralam



MENGUAK SEJARAH : PAGAR ALAM MENGUKIR SEJARAH“Sebuah Catatan Dari Seminar Nasional Peradaban Besemah Sebagai Pendahulu Kerajaan Sriwijaya”Oleh : Budiarjo Sahar(Wakil Sekjen DPD KNPI Kota Pagar Alam, Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Pagar Alam, Tenaga Pengajar STKIP Muhammadiyah Pagar Alam)

Spektakuler, itulah barangkali kata yang pas untuk disampaikan atas terselenggaranya Seminar Nasional “Peradaban Besemah Sebagai Pendahulu Kerajaan Sriwijaya” yang merupakan kerja bareng antara Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik (Dirjen Kesbangpol) dengan Pemerintah Kota Pagar Alam yang mengangkat tema : Dengan Seminar Nasional Peradaban Besemah Sebagai Pendahulu Kerajaan Sriwijaya Kita Wujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Serta Rasa Cinta Tanah Air. Berlangsung dari tanggal 27 Februari 2009 s.d 1 Maret 2009 di Kota Pagar Alam. Seminar akbar yang dilaksanakan ini terbilang sukses karena cukup istimewa dan berbeda dengan seminar-seminar yang pada umumnya dilaksanakan, terutama pesertanya terdiri dari para raja-raja/sultan seantero nusantara, para budayawan, arkeolog dan pakar-pakar sejarah dari tingkat nasional dan lokal.

Walaupun terbilang sukses seminar ini masih menyisakan PR besar dan perlu ditindaklanjuti karena sampai seminar ini berakhir tidak ada satu pihakpun dalam seminar tersebut yang dapat menjelaskan secara pasti letak sesungguhnya Kerajaan Sriwijaya, namun bukan tidak beralasan kalau dikatakan bahwa peradaban Besemah sebagai pendahulu Kerajaan Sriwijaya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya temuan peninggalan peradaban masa lalu, berupa batu-batu besar yang berasal dari aktivitas kebudayaan megalitik, antara lain dalam bentuk ruang batu (rumah batu), kubur batu, pahatan yang membentuk lukisan dipermukaan bukit batu dan arca-arca yang tersebar ditanah Pasemah.

Hal ini didukung oleh hasil penelitian beberapa pakar megalitik berkewarganegaraan Belanda, salah satunya A.N.J.Th.A Th. Vander Hoop, yang hasil penelitiannya dituangkan dalam sebuah buku yang berjudul : The Megalitic Remains In South Sumatera (1932). Mengenai temuan sejumlah besar megalitik di Dataran Tinggi Pasemah didalam bukunya dikatakan “merupakan bukti yang kaya diawal sejarah’. Bukti-bukti itu menurut para pakar dapat dijadikan titik awal peradaban megalitik yang selanjutnya berkembang di wilayah Sumatera dan Jawa. Hal ini didukung pula oleh pendapat budayawan terkemuka di Sumatera Selatan yaitu Djohan Hanafiah yang memprediksi bahwa Dinasti Syailendra tersebut berasal dari dataran tinggi Pasemah dan sekitar Gunung Dempo.

Yang tidak kalah menariknya lagi Raja Jogjakarta Sultan Hamengkubuwono X disaat bersilaturahmi dengan jajaran Pemerintah Kota Pagar Alam, sehari setelah Seminar Nasional yang diselenggarakan di Kota Pagar Alam tersebut. Seperti yang disampaikan kembali oleh Walikota Pagar Alam Drs. H. Djazuli Kuris, MM pada saat pembinaan kepada pegawai dilingkungan Pemerintah Kota Pagar Alam, menyampaikan bahwa Sri Sultan Hamengkubuwono X, secara tegas mengakui dan menyatakan bahwa Sri Sultan Hamengkubuwono X merupakan keturunan Kerajaan Syailendra, sedangkan Kerajaan Syailendra berasal dari Dataran Tinggi Pasemah.

Disisi lain Walikota Pagar Alam Drs. H. Djazuli Kuris, MM menegaskan bahwa seminar ini bukanlah akhir dari perjuangan, tetapi merupakan momentum awal upaya untuk mengenal sejarah Kerajaan Sriwijaya serta akan ada penelitian lebih lanjut “Besemah Sebagai Pendahulu Kerajaan Sriwijaya”. Kemudian harapan Walikota Pagar Alam selaku tuan rumah penyelenggara seminar ini disambut positif oleh Gubernur Bengkulu Agusrin Najamudin, yang juga merupakan salah satu tokoh muda di Sumatera Bagian Selatan ini, yang menghimbau agar para Gubernur di Sumatera Bagian Selatan ini agar duduk bersama, untuk menindaklanjuti seminar ini. Apabila penelusuran sejarah ini dilanjutkan maka benang merah hubungan kekeluargaan akan semakin terlihat bahwa Kerajaan Sriwijaya ada keterkaitan erat dengan Kerajaan-kerajaan di Jawa. Hal ini dapat dijadikan satu dasar/pondasi dimana para keturunan Raja-raja tersebut dapat menyatukan kembali kebesaran dan kehebatannya tetapi dalam bentuk yang berbeda, bukan lagi dalam bentuk kekuasaan tetapi dalam bentuk budaya, dimana budaya merupakan benteng terakhir sebagai perekat bangsa*.

Senin, 21 Desember 2009

gunung dempo


Gunung Dempo (3159 mdpl) terletak di perbatasan propinsi Sumatera Selatan dan propinsi Bengkulu. Untuk mencapai desa terdekat, terlebih dahulu anda harus mencapai kota Pagar Alam, kurang lebih 7 jam perjalanan darat dari Palembang. Dari ibukota Sumatera Selatan ini tersedia banyak bus ke arah Pagar Alam. Atau apabila anda dari Jakarta, sebelumnya dapat menumpang bus jurusan Bengkulu atau Padang, dan turun di Lahat.

Kota Pagar Alam, memang sesuai dengan namanya, kota ini jelas dikelilingi oleh pegunungan Bukit Barisan dan yang tertinggi dari barisan tersebut adalah Gunung Dempo. Gunung ini sangat indah menjulang tegak menggapai langit nan biru apabila dilihat pada pagi hari.

Oleh karena itu sangat tepat bila bermalam dulu di kota ini, disini banyak tersedia losmen atau motel, berkisar Rp. 20.000 semalam. Budaya kota yang sudah berbaur dari berbagai suku baik pendatang maupun asli menciptakan kedamaian yang anda tidak peroleh di kota-kota besar.

Dari terminal Pagar Alam, terlebih dulu mencarter mobil/taksi untuk jurusan Pabrik Teh PTPN III yang jaraknya mencapai 15 km dari terminal. Di pabrik ini ada baiknya anda berkenalan dengan seseorang yang biasa dipanggil pak Anton, beliau termasuk yang dituakan oleh para pencinta alam seantero Sumsel-Lampung. Dengan meminta bantuannya, mobil carteran akan membawa anda ke desa terdekat dari kaki gunung Dempo, yang dapat memakan waktu lebih dari 20 menit, karena jalannya cukup terjal, berkelok dengan melewati hamparan kebun teh nan hijau.

Jalur menuju ke puncak gunung inipun sudah sangat jelas dan bahkan di hari-hari biasa pun banyak orang desa yang sengaja naik ke puncak baik itu untuk mencari kayu ataupun sekedar berhiking.

Meski gunung ini cukup tinggi, tetapi air jernih yang ada terdapat sampai setengah perjalanan ke gunung ini sehingga para pendaki tidak perlu khawatir kehabisan air minum selama perjalanan. Sebuah sungai kecil yang jernih, mengalir di perbatasan hutan pertanda kita mulai memasuki daerah hutan yang ditumbuhi dengan tumbuhan yang mirip seperti yang kita dapati di gunung Gede-Pangrango, yaitu hutan montana. Jalan setapak penuh dengan akar-akar yang melintang, kemiringan lereng sendiri cukup curam untuk memeras keringat. Tidak ada tanda-tanda khusus, keadaan hutan ini hampir homogen dan sangat hening.

Empat atau lima jam kemudian, kita akan memasuki daerah dengan vegetasi tumbuhan berpohon rendah dan semakin rendah, beberapa daerah agak terbuka, pandangan pun menjadi luas. Gunung Dempo memiliki dua puncak yang satunya bernama Puncak Api. Menjelang puncak pertama Dempo yang merupakan dataran masif, Puncak pertama ditumbuhi tanaman yang rendah mirip perdu. Dari puncak pertama ini kita turun kembali ke lembah yang diapit oleh puncak pertama dan puncak utama. Dilembah ini terdapat sebuah sumber mata air mengalir di sini. Hanya airnya yang jernih ini sedikit kecut rasanya, mungkin pengaruh rembesan belerang.

Pendakian kepuncak utama tidak terlalu sulit. Lerengnya terdiri dari kerikil dan batu-batu dengan kemitingan lereng sekitar 40°, cukup stabil untuk didaki. Puncak utama gunung Dempo (3158 m), Merupakan kawah gunung berapi yang masih bergejolak dengan diameter sekitar seratus meter persegi. Dinding kawah cukup terjal dan tidak mungkin bisa dituruni tanpa batuan tali temali. Pemandangan dari puncak cukup mengasyikan. Selain kawah yang memberikan kesan khusus, tampak juga terhamparan propinsi Bengkulu dengan Lautan Hindia dengan hamparan lembah yang sunyi dan hening. Perjalanan turun hanya memakan waktu dua jam. Bila kemalaman anda bisa menginap di Dusuun VI, dengan terlebih dahulu minta izin kepala keamanan di sana.